Selasa, 30 Oktober 2018

MENGENAI BISNIS



     Dalam ilmu ekonomibisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
     Penggunaan kata “bisnis” dapat dibedakan menjadi tiga, tergantung skupnya. Kata bisnis dapat merujuk pada:
  1. Badan Usaha, yaitu kesatuan Yuridis, teknis, dan ekonomis untuk mencari keuntungan.
  2. Sektor Pasar Tertentu, misalnya pasar Modal.
  3. Seluruh aktivitas pada komunitas produsesn barang dan jasa.
     Tujuan utama dari semua bisnis adalah untuk mendapatkan laba dengan memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Adapun beberapa tujuan bisnis adalah sebagai berikut:
  1. Untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis.
  2. Untuk pengadaan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
  3. Untuk mencapai kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat.
  4. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
  5. Untuk menunjukkan eksistensi suatu perusahaan dalam jangka panjang.
  6. Untuk meningkatkan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara umum.
  7. Untuk menunjukkan prestise dan prestasi.

Klasifikasi Bisnis berdasarkan aktivitasnya adalah sebagai berikut:
  1. Bisnis Pertanian, yaitu usaha di bidang pertanian atau agro bisnis yang meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan lain-lain.
  2. Bisnis Produksi Bahan Mentah, yaitu bidang usaha yang bergerak di sektor pertambangan, kehutanan, dan lain-lain, dimana produk yang dihasilkan adalah bahan mentah untuk diolah kembali.
  3. Bisnis Manufaktur, yaitu usaha di bidang pengolahan bahan baku atau bahan mentah menjadi bahan jadi.
  4. Bisnis Konstruksi, yaitu usaha di bidang pembangunan konstruksi atau infrastruktur, misalnya jalan raya, gedung bertingkat, bandara udara, dan lain-lain.
  5. Bisnis Transportasi, yaitu usaha di bidang tranportasi yang membantu mobilitas masyarakat dalam menyalurkan barang.
  6. Bisnis Komunikasi, yaitu usaha di bidang komunikasi yang membantu masyarakat dalam hal komunikasi dan informasi. Misalnya televisi, radioa, telepon, dan lainnya.
  7. Bisnis Perdaganan Besar/ Kecil, yaitu usaha di bidang niaga yang berperan sebagai perantara antara produsen dengan konsumen.
  8. Bisnis Finansial, Asuransi, dan Real Estate, yaitu usaha di bidang keuangan yang membantu masyarakat dalam hal kredit permodalan, asuransi, dan juga perencanaan dan kredit kepemilikan properti.
  9. Bisnis Jasa, yaitu usaha yang kegiatannya menciptakan dan menjual produk tak berwujud, yaitu jasa, untuk menghasilkan keuntungan.

     Semua bisnis tidak selalu mencari keuntungan. Selain bisnis yang mengejar laba(keuntungan), terdapat juga bisnis yang tidak mengejar laba. Perbedaan antara bisnis yang mengejar laba dengan bisnis yang tidak mengejar laba adalah sebagai berikut:
Bisnis yang mengejar laba
Bisnis yang tidak mengejar laba
Tujuannya adalah memaksimumkan laba.
Tujuannya adalah untuk mensejahterakan kepentingan banyak orang.
Jenis usahanya berupa usaha perseorangan, persekutuan, dan perseoran.
Bentuk usahanya berupa koperasi dan institusi pemerintah.
Barang dan/atau jasanya bervariasi.
Barang dan/atau jasa yang dihasilkan umumnya bersifat vital (air, listrik, dll).
Harga jualnya relatif tinggi.
Harga jualnya dapat dijangkau masyarakat menengah kebawah.


     Tidak ada satupun bisnis yang tidak pernah mengalami suatu masalah/tantangan. Seorang pebisnis pastinya mempunyai tantangan-tantangan tersendiri dalam menjalankan suatu usahanya, terutama pebisnis sukses yang telah melampau segala tantangan-tantangan yang dihadapinya. Tantangan. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh setiap pebisnis antara lain sebagai berikut:
  1. 1.     Moral dan integritas
                Dunia bisnis dan kerja seringkali mengundang dilema moral dalam setiap prakteknya. Banyak sekali kesempatan untuk meraup untung lebih besar dari klien, kompromi dengan kualitas bahan baku, serta menutup-nutupi kekurangan yang ada. Contoh-contoh perilaku seperti ini biasanya turut mengundang ketidakpercayaan yang sifatnya penting dalam berbisnis.
    2.      Menentukan produk
                Terkadang seorang pebisnis bingung untuk menentukan jenis produk apa yang sesuai untuk memulai usahanya. Ada banyak jenis produk yang harga jualnya murah tetapi laku di pasaran. Namun, tidak sedikit pula jenis produk yang harga jualnya mahal tetapi tidak laku di pasaran. Begitu pula sebaliknya. Ada jenis produk yang harganya murah tetapi tidak laku di pasaran, dan ada juga jenis produk yang harganya mahal tetapi laku di pasaran. Oleh sebab itulah kebijakan dalam menentukan jenis produk merupakan tantangan terbesar dalam berbisnis.
    3.      Teknik Produksi
                Setelah menentukan produk apa yang akan dihasilkan untuk membuka suatu usaha, seorang pebisnis harus dapat mengenal lebih dalam mengenai jenis produk yang akan diproduksi, terutama teknik dalam memproduksinya. Apabila seorang pebisnis tidak mengetahui bagaimana cara membuat suatu produk yang ingin diproduksi, maka produk yang dihasilkan kemungkinan merupakan produk gagal atau produk dengan kualitas yang rendah.
    4.      Kompetisi dan seleksi yang ketat
                Kemudahan untuk memulai bisnis menciptakan tantangan berupa kompetisi bisnis yang sangat ketat. Dengan beragamnya produk dan jasa yang diciptakan oleh para pebisnis, konsumen atau klien menjadi semakin selektif dalam memilih apa yang mereka inginkan.
    5.      Ketidakpastian kondisi ekonomi
                Perubahan permintaan pasar yang begitu cepat, ketidakstabilan harga bahan baku, kurs mata uang yang naik turun, dan sebagainya merupakan sesuatu yang sulit diprediksi namun bisa membawa pengaruh besar pada bisnis yang dijalankan. Karena ketidakpastian ini, banyak pebisnis lebih mementingkan perencanaan jangka pendek yang kemudian melupakan visi jangka panjang. Hal ini bisa merusak esensi utama dari model bisnis.
    6.      Memilih karyawan yang tepatSemua pemilik bisnis pasti pernah kesulitan memilih karyawan yang tepat untuk mengisi sebuah posisi penting dalam perusahaan. Tidak sedikit yang melamar memiliki skill di atas rata-rata. Namun, kecocokan dengan budaya perusahaan merupakan hal yang patut dipertimbangkan lagi.
                            Sebuah bisnis kecil dapat dianalogikan sebagai sebuah keluarga, jika bisa bekerja sama dengan baik, tujuan mereka dapat tercapai dan berjalan dengan bahagia meskipun diterjang oleh berbagai permasalahan. Jika tidak, ada kemungkinan untuk terjadi perpecahan. Kepribadian dan kemampuan seseorang menjadi prioritas utama dalam memilih pekerja untuk sebuah bisnis kecil. Setiap orang memegang peranan yang penting jika anda bekerja dalam sebuah bisnis kecil. Jika satu orang tidak dapat bekerja dengan baik, maka akan berdampak pada bagian-bagian lain dalam bisnis.
    7.      Cara untuk memecahkan sebuah masalah
                Jika seorang pebisnis tidak mengalami permasalahan, mereka perlu mengevaluasi perkembangan bisnis yang dijalankannya. Dalam fase pengembangan, permasalahan akan selalu menjadi “sarapan.” Sedikit meta, namun justru cara memecahkan masalah menjadi kunci dalam menghadapi tantangan lainnya. Masalah menjadi masalah yang lebih besar apabila seorang pebisnis tidak memahami bagaimana cara untuk memecahkan masalah.
    8.      Mengolah keuangan usaha
                Uang adalah salah satu motor utama penggerak bisnis. Banyak bisnis kecil yang gagal karena kesalahan dalam mengelola keuangan mereka. Kesalahan dalam mengelola keuangan yang dihadapi adalah pengeluaran yang terlampau besar dan tidak menyisihkan uang simpanan untuk masa mendatang apabila ada kondisi krisis melanda bisnis yang dijalankan. Karena uang adalah tantangan bisnis yang sering menjadi sumber masalah, seorang pebisnis perlu mengelola keuangan usahanya dengan baik.
    9.      Perencanaan pemasaran (marketing)
                Memiliki layanan dan produk yang baik saja tidak cukup untuk memasarkan usahamu. Setiap pemilik usaha wajib mencari tahu dan memiliki strategi pemasaran yang baik. Tidak hanya membangun awareness agar produk/jasa mencapai lebih banyak target pasar, namun juga bagaimana menciptakan permintaan yang lebih banyak.
    10.  Sumber pendanaan
                Uang merupakan motor penggerak suatu usaha, oleh sebab itulah pendaan merupakan bagian terpenting dalam mengelola suatu usaha. Namun, kebanyakan seorang pebisnis pemula bingung untuk mencari sumber pendanaan yang akan digunakan dalam mengembangkan bisnis mereka, terlebih apabila usahanya mengalami kerugian yang pastinya mengurangi modal usaha tersebut. Untuk itulah strategi dalam mencari sumber pendanaan merupakan hal yang paling penting dalam menjalankan suatu usaha.
    11.  Tantangan Produktivitas
                Dunia bisnis harus meningkat karena mereka akan menghadapi pasar luas yang makin berkembang.
    12.  Kebergantungan pada satu klien
                Pada tahap awal, seorang pebisnis pemula rentan untuk bergantung pada seorang Golden User yang bisa jadi klien pertama, atau klien yang memberikan dampak paling signifikan untuk bisnis mereka. Perlu dipahami jika satu klien berkontribusi lebih dari separuh dari pendapatan bisnis atau menyita hampir semua waktu dan energi bisnismu, maka mereka merupakan kontraktor independen ketimbang pebisnis.
    13.  Kebergantungan pada satu pemimpin (founder)
                Banyak bisnis kecil yang mengalami kebergantungan kepada seorang pemimpin suatu usaha (founder). Hal ini dikarenakan sang pendiri bisnis tidak dapat melepaskan dan mempercayakan tanggung jawab dan pengambilan keputusan pada para pekerjanya. Namun, kebijakan seperti ini akan menyebabkan bisnis usaha tersebut tidak akan bertahan lama, apabila seorang pendiri/pemimpin suatu usaha tersebut mengalami hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan dll.
    14.  Menentukan harga yang cocok
                Salah satu tantangan berbisnis yang dialami oleh bisnis kecil adalah menentukan harga dari produk atau jasa yang ditawarkan. Menentukan harga harus berbasis data. Namun, tidak jarang para pebisnis menentukan harga tanpa basis, bergantung pada emosi, tebak-tebakan, dan feeling yang cenderung tidak tepat.
    15.  Tantangan Kualitas
                Konsumen merasa tidak senang membeli produk yang cepat rusak dan sering kali diperbaiki. Konsumen pun tidak senang dengan perusahaan jasa yang tidak mau memperbaiki pelayanannya. kadang perusahaan yang baik menunjuk seorang kepala bagian atau seorang wakil direktur untuk urusan kualitas.
    16.  Kebergantungan pada produk atau layanan jasa yang tidak populer/laku
                            Kadangkala seorang pebisnis merasa sangat senang jika produk/layanan jasa yang dihasilkannya meraup keuntungan besar di satu hari. Mereka akan meningkatkan jumlah produk/layanan mereka tanpa mementingkan inovasi apa yang harus mereka pertimbangkan untuk kedepannya. Sehingga disaat permintaan produk/pelayanan jasa mereka menurun dan sudah tidak populer lagi, mereka cenderung tetap bergantung pada produk/layanan jasa mereka yang lama dengan asumsi akan mendatangkan keuntungan kembali di kemudian hari.
                            Kebergantungan pada produk/jasa lama yang sudah tidak populer/laku menjadi tantangan dalam berbisnis. Beberapa produk atau jasa yang ditawarkan dalam bisnis tidak selalu laku di pasaran. Banyak pebisnis yang tidak rela menghapus salah satu produk yang mereka ciptakan meskipun fakta di pasar produk atau jasa yang mereka tawarkan tidak mendapatkan banyak permintaan. Gary Hamel, seorang konsultan dan penulis bisnis, mengatakan “Untuk mempertahankani kesuksesan, kamu perlu meninggalkan hal-hal yang tidak lagi sukses.
    17.  Fokus pada core product
                memilih core product (manfaat utama) suatu produk merupakan salah satu tantangan bisnis yang tidak mudah untuk dilakukan. Ada kalanya seorang pebisnis harus mengikuti permintaan pasar, dalam proses menciptakan produk baru. seorang pebisnis harus memastikan bahwa produk atau jasa yang kamu tawarkan memiliki unique selling point untuk memenangkan kompetisi.
    18.  Kesepian
                Menjadi seorang enterpreneur berarti siap untuk bekerja lebih dari jam kantor. Seorang enterpreneur sangat jarang meluangkan waktunya, terlebih kepada keluarganya, demi mengembangkan bisnis yang dijalankannya.
    19.  Mengurus perijinan usaha
                            Mengurus perijinan terkesan sulit bagi pebisnis pemula. Di Indonesia sendiri mengurus perijinan untuk usaha dangang (SIUP) tidaklah sulit. Kamu cukup menyiapkan berkas yang diperlukan (berkasnya tidak banyak) dan biayanya juga tidak mahal (tergantung pada wilayah tempat usaha kamu didirikan). Masih banyak lagi proses perizinan dan legal yang perlu disiapkan selain SIUP. Mulai dari NPWP perusahaan, pendaftaran nama PT/CV, dan beserta surat-surat izin lainnya.
    20.  Tantangan Lingkungan
                Tantangan lingkungan terutama menyangkut masalah polusi,udara,air,suara yang mempunyai efek terhadap penyakit.Begitu banyak dana terbuang untuk mencegah dan mengobati penyakit akibat polusi .
    21.  Tantangan tanggung jawab sosial dan etika
                Dalam dunia bisnis pada tanggung jawabnya terhadap masyarakat, pertama proses produksi harus menjaga kelestaraian lingkungan jangan sampai membahyaakan konsumen.pelaku bisnis harus menjaga etika baik di dalam perusahaan maupun diluar perusahaan yang berhubungan dengan konsumen.
    22.  Terpaku pada kebiasaan lama
                Dunia bisnis sangat dinamis. Strategi marketing atau layanan jasa yang relevan digunakan hari ini, mungkin tidak berlaku lagi untuk besok. Tantangan bisnis yang cenderung dihadapi adalah terpaku dengan kebiasaan-kebiasaan yang sudah menjadi budaya dalam sebuah bisnis.
    23.  Tantangan proses digitalisasi
                Khususnya untuk pebisnis offline, dilema muncul ketika perlu memutuskan apakah harus go online untuk berbisnis. Pasalnya, digitalisasi memiliki potensi yang besar dalam memudahkan bisnis untuk tumbuh kembang dan menggapai lebih banyak pelanggan dengan cepat. Prosesnya juga secara umum tidak sulit.
    24.  Mengerjakan segala sesuatu sendiri
                Melakukan segala pekerjaan bisnis sendiri hanya akan membuat bisnis tidak berjalan dengan baik karena fokus yang terpecah-pecah.
    25.  Ekspetasi yang kurang realistis
                Pebisnis pemula cenderung memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang kesuksesan sebuah usaha. Menargetkan tujuan yang hampir tidak bisa dicapai (dalam kondisi dan situasi early stage). Tidak sedikit yang gagal dalam mencapainya.

DAFTAR PUSTAKA

Rabu, 24 Oktober 2018

Alasan Mengapa Memilih Akuntansi

Mengapa di perkuliahan ini saya memilih akuntansi? Sebelumnya mari kita lihat pengertian di bawah ini:

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaanorganisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".[1] Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.
Sumber : wikipedia.com

Berdasarkan pengertian di atas, alasan saya memilih akuntansi secara pribadi, yakni saya lebih menyukai hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi, bisnis, penghitungan, serta analisis suatu transaksi. Di samping itu, di perkuliahan akuntansi ini, saya juga ingin mempelajari bagaimana cara saya untuk bertanggungjawab dalam menyelesaikan setiap tugas yang ada agar kelak di dunia kerja nanti, saya juga bisa bertanggungjawab dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efektif, efisien, dan lebih bijaksana.

Selain itu, kakak saya juga merupakan lulusan S1 Akuntansi di Universitas Gunadarma. Kakak saya sering mengajarkan kepada saya bagaimana mempelajari akuntansi sejak saya kelas 11 SMA. Oleh karena itulah, saya suka belajar akuntansi dan memilih jurusan akuntansi ini.

Demikianlah alasan saya lebih memilih akuntansi ketimbang jurusan lain. Kurang atau salahnya kata, saya mohom maaf. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.