Rabu, 24 April 2019

perekonomian


Istilah-Istilah Umum
Inflasi
     inflasi diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.
Revaluasi
Revaluasi adalah suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan nilai mata uang dalam negeri (Rupiah) terhadap mata uang asing. Revaluasi bisa terjadi karena adanya kebijakan pemerintah untuk memperbaiki perekonomian. Dengan kata lain, ada intervensi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga nilai mata uang dalam negeri tetap stabil.
Devisa Umum
Devisa adalah kumpulan valuta asing yang digunakan untuk membiayai berbagai transaksi perdagangan internasional. Devisa sendiri terdiri dari valuta asing atau mata uang yang ditetapkan sebagai mata uang dunia.
Valuta asing
Valuta asing merupakan mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Valuta asing yang banyak dipakai biasanya merupakan mata uang suatu negara yang memiliki peranan ataupun kendali yang cukup besar dalam sistem perekonomian di seluruh dunia. Di seluruh dunia sendiri, valuta asing yang paling banyak digunakan adalah Dollar.

Apakah Inflasi Selalu Merugikan?
            Dalam kenyataannya, para ekonom umumnya berpendapat bahwa beberapa inflasi adalah hal yang baik. Tingkat inflasi yang sehat dianggap sekitar 2-3% per tahun. Tujuannya adalah inflasi yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen, atau CPI akan  melebihi pertumbuhan ekonomi yang mendasarinya jika diukur dengan Produk Domestik Bruto, atau PDB dengan jumlah yang kecil per tahun.
Tingkat inflasi yang sehat dianggap positif karena menghasilkan peningkatan upah dan profitabilitas perusahaan dan membuat modal mengalir dalam ekonomi yang terus tumbuh. Selama segala sesuatunya bergerak relatif positif, inflasi tidak akan merugikan.
Cara lain untuk melihat sejumlah kecil inflasi adalah bahwa ia mendorong konsumsi. Misalnya, jika Anda ingin membeli barang tertentu, dan tahu bahwa harganya akan naik 2-3% dalam setahun, Anda akan terdorong untuk membelinya sekarang. Dengan demikian, inflasi dapat mendorong konsumsi yang pada gilirannya dapat lebih merangsang ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

5 Faktor yang Mempengaruhi Investasi
      1.      Tingkat Balik Modal
Tingkat balik modal menjadi perhitungan utama bagi para investor dalam menginvestasikan uangnya. Apabila hasil investasi lebih kecil dari investasinya, maka mereka akan merugi dan menurunkan minat mereka dalam berinvestasi
       2.      Tingkat Keuntungan
Tingkat keuntungan merupakan perhitungan utama setelah tingkat balik modal . Apabila tingkat keuntungan lebih besar, akan meningkatkan minat investor dalam menginvestasikan uangnya.
        3.      Tigkat Suku Bunga
Patut disadari bahwa biaya untuk melakukan investasi sangatlah besar sehingga kebanyakan dari penanam modal meminjam uang dari institusi keuangan (bank). Namun, di atas peminjaman uang tersebut, bank-bank juga menetapkan bunga sebagai balas jasa perusahaan karena menggunakan jasa peminjaman bank tersebut. Apabila tingkat suku bunga meningkat, maka tingkat investasi dari perusahaan akan menurun. Begitupula sebaliknya, apabila tingkat suku bunga menurun maka tingkat investasi akan menurun.
       4.      Tingkat Pendapatan Nasional
Tingkat pendapatan nasional yang meningkat akan meningkatkan minat masyarakat dalam membeli barang/jasa. Apabila pendapatan nasional meningkat, maka para investor akan meningkatkan investasinya dalam memproduksi barang/jasa.
5.      Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
Ramalan mengenai masa depan menjadi faktor yang mewakili keempat faktor diatas. Ramalan mengenai masa depan akan menjadi patokan bagi investor dalam menentukan tingkat investasi mereka di beberapa waktu kedepan.

Kemiskinan dan Garis Kemiskinan
Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti pangan, sandang, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan yang layak. Secara kuantitatif, kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana taraf hidup manusia serba kekurangan atau “tidak memiliki harta beda. Sedangkan secara kualitati, pengertian kemiskinan adalah keadaan hidup manusia yang tidak layak.
Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara.
Penyebab Kemiskinian
      1.      Laju Pertumbuhan Penduduk     
      2.      Tingkat Pengangguran Tnggi
      3.      Tingkat Pendidikan rendah
      4.      Bencana alam
      5.      Distribusi yang tidak merata
Dampak Kemiskinan
      1.      Kriminalitas meningkat
      2.      Angka kematian yang tinggi
      3.      Akses pendidikan tertutup
      4.      Pengangguran semakin meningkat
      5.      Munculnya konflik dalam masyarakat

DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. 2012. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta : Raja Grafindo Persada (Rajawali Perss).



Kamis, 18 April 2019

Perdagangan Internasional


       A.    Perdagangan Internasional dan Pemasaran Internasional
Perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan suatu Negara dengan Negara lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada di Negara tersebut. Perdagangan internasional memegang peranan penting vdalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di Negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, maupun skill.
Sedangkan Pemasaran Internasional adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh suatu Negara atau suatu perusahaan, untuk dapat memasarkan produknya ke Negara-negara lain. Kegiatan pemasaran internasional memiliki cakupan yang lebih luas dengan kegiatan ekspor. Selain ekspor, Pemasaran inernasional mencakup analisis pasar, pengembangan produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, dan promosi. 

      B.     Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan-kebijakan perdagangan internasional meliputi kebijakan-kebijakan berikut:
1.      Tarif
Tarif atau bea masuk adalah suatu kebijakan yang menentukan bea impor yang tinggi terhadap barang impor.
2.      Kuota
Kuota adalah suatu kebijakan yang membatasi jumlah keluar masuknya barang suatu Negara dengan Negara lain dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
3.      Dumping
Politik dumping merupakan kebijakan diskriminasi harga dengan menetapkan harga barang lebih murah di luar negeri daripada di dalam negeri. Contoh Negara yang menerapkan kebijakan ini adalah Jepang.
4.      Embargo
Embagro ekonomi dikatakan sebagai kebijakan isolasi barang suatu Negara kepada Negara lain. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai hukuman suatu Negara karena telah melakukan pelanggaran suatu perjanjian internasional. Contohnya embagro ekonomi Amerika Serikat kepada Kuba sejak Oktober 1960.

       C.    Alasan pemerintah Indonesia Menerapkan Kebijakan Perdagangan Internasional
Pemerintah menerapkan kebijakan perdagangan internasional dengan tujuan untuk menstabilkan perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan karena persaingan dalam pasar internasional sangat ketat dan akan sangat merugikan apabila negara kita kalah bersaing dalam pasar tersebut. Beberapa alasan lain yang menyebabkan pemerintah menerapkan kebijakan tersebut antara lain:
1.      Melindungi barang-barang, baik barang mentah dan barang jadi, serta SDA Indonesia diklaim oleh nergara lain;
2.      Melindungi perusahaan-perusahaan dalam negeri yang bersaing dalam pasar internasional;
3.      Menstabilkan mata uang Rupiah; serta
4.      Memperlancar pembangunan negara.

      D.    Pertumbuhan Penduduk Menjadi Salah Satu Permasalahan dalam Pembangunan Ekonomi Negara yang Sedang Berkembang
Pertumbuhan penduduk menjadi salah satu permasalahan dalam pembangunan ekonomi negara yang berkembang karena pertumbuhan penduduk akan memberatkan pemerintah dalam hal penyediaan lapangan kerja. Apabila lapangan kerja sedikit, maka akan banyak pengangguran dan hal tersebut akan menyebabkan pendapatan perkapita menurun. Hal ini dapat menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang akan berdampak pula pada pembangunan ekonomi. Selain itu pula, kebutuhan setiap penduduk bervariasi dan tak terbatas. Hal itu juga yang mempersulit pemerintah karena pemerintah harus membiayai kebutuhan penduduknya sehingga memperhambat pembangunan ekonomi.

      E.     Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GDP Riil negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi menjadi indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
1.      Sifat-Sifat Pertumbuhan Ekonomi
Sifat-sifat pertumbuhan ekonomi antara lain sebagai berikut:
a.       Suatu proses
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, artinuya bahwa pembangunan ekonomi itu terus menerus, bukan merupakan kegiatan yang sifatnya sementara atau insidental
b.      Usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita
Suatu negara dikatakan terjadi pembangunan ekonomi, jika terjadi kenaikan dalam pendapatan per kapita tersebut merupakan cermin terjadinya kesejahteraan ekonomi masyarakat.
c.       Kenaikan pendapatan perkapita  berlangsung dalam jangka panjang
Pendapatan per kapita, secara rata-rata, meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi, bukan berarti bahwa pendapatan per kapita harus mengalami kenaikan terus menerus, pada suatu waktu tertententu dapat turun, namun turunnya tidak terlalu besar.
d.      Kenaikan pendapatan perkapita  diikuti dengan perkembangan teknologi dan atau kelembagaan.
Suatu negara dikatakan terjadi pembangunan ekonomi, bukan saja berarti peningkatan pendapatan per kapita yang diikuti pula dengan terjadinya perubahan teknologi.
2.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor yang mempengatuhi pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:
a.       Faktor Sumber Daya Manusia
Cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetisi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
b.      Faktor Sumber Daya Manusia
Sumber daya alam merupakan tumpuan proses pembangunan bagi negara berkembang. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembangunan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber daya manusianya
c.       Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesing-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas, dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
d.      Faktor Budaya
Faktor budaya dapat bergunhsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan di antaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet, dan sebagainya. Adapun budaya yang menghambat proses pembangunan di antaranya sikap anarkis, egois, boros, kkn, dan sebagainya.
e.       Summber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan peningkatan kualitas IPTEK.
f.       Kewirausahaan
Input yang dikombinasikan akan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat atau menjadi barang yang dibutuhkan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA
      1.      https://id.wikipedia.org

Kamis, 04 April 2019

Sistem ekonomi

Pengertian Sistem

Istilah “sistem” berasal dari perkataan “systema” (bahasa Yunani), yang dapat diartikan sebagai keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian. Beberapa definisi tentang sistem antara lain :
- Suatu sistem adalah seperangkat komponen, yang saling berhubungan satu samalain, yang memiliki batas yang menseleksi baik macamnya maupun banyaknya input yang masuk dan output yang keluar dari sistem tersebut.
- Sistem tersusun dari seperangkat komponen yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai semua tujuan dari keseluruhan sistem tersebut.
- Sebuah sistem dapat digambarkan sebagai sebuah kumulan dari elemen-elemenn atau komponen-komonen dimana beberapa dari komponen tersebut saling berhubungan secara tetap dalam jangka waktu tertentu.


Pengertian Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para produsen, konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis sehingga kekacauan dalam bidang ekonomi dapat dihindari.
Fungsi sistem ekonomi secara umum adalah:

- Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi.
- Berfungsi dalam mengoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian
- Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar dapat terlaksana seperti yang di harapkan
- Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik

Macam - macam sistem ekonomi
- Sistem Ekonomi Tradisional
- Sistem Ekonomi Terpusat (Sosialis)
- Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
- Sistem Ekonomi Campuran


Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi bagi penyelenggaraan pemerintah sebuah negara sangatlah penting. Sistem ekonomi yaitu suatu cara yang diterapkan oleh suatu negara ketika masyarakat dan pemerintah dalam menjalankan kegiatan ekonomi terdapat masalah-masalah yang dihadapi. Sistem ekonomi sebagai strategi suatu negara untuk mengatur dddkehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran. Dan karena sistem ekonomi adalah sistem yang akan mengatur tugas pemerintah maupun rakyat dalam mengatur distribusi pasar pemerintah yg mengawasi sedangkan rakyat yg menjadi pelaku atau yang melakukan sistem ekonomi jadi jelas sangalah penting. tanpa ada sistem ekonmi, pemerintahaan yg akan di selenggarakan tdk akan berjalan sesuai rencana atau bahkan tak akan terselenggara. Sistem ekonomi pada setiap negara berbeda-beda, tergantung dari keputusan dalam pemilikan produksi, distribusi, dan konsumsi yang dilakukan. Akan tetapi tujuan sistem ekonomi pada setiap negara sama, yaitu bertujuan untuk kemakmuran dan kesejahtraan masyarakat, mencapai kestabilan ekonomi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta dapat meratakan pemerataan pendapatan diantara berbagai golongan dan lapisan masyarakat. Dilakukan dengan cara menentukan apa, berapa banyak dan bagaimana produk-produk dan jasa-jasa yang dibutuhkan akan dihasilkan, karena terkadang masyarakat dan pemrintah mengalami masalah pada kegiatan produksi. Bisa juga dengan cara mengalokasikan produk nasional bruto (PNB) untuk konsumsi rumah tangga, masyarakat serta pemerintahd dan juga dengan mendistribusikan pendapatan nasional (PN) diantara anggota masyarakat sebagai upah/gaji, keuntungan perusahaan, bunga ataupun sewa.


Sistem Ekonomi dan Sistem Politik

Sistem Ekonomi dan Sistem Politik suatu negara ibarat seperti dua sisi mata uang. Dua sisi mata uang tersebut sangatlah berpengaruh dalam sistem pembayaran. Apabila tidak ada  salah satu sisi dari mata uang tersebut, maka mata uang tersebut tidak sah menjadi alat pembayaran. Sama seperti sistem ekonomi dan sistem politik. Kedua sistem tersebut sangatlah berpengaruh dalam pembangunan suatu negara. Apabila salah satu dari sistem tersebut (misalkan sistem ekonomi) tidak berfungsi, maka pembangunan suatu negara tidak akan berjalan dengan lanjar.
Umumnya, ekonomi suatu negara yang semakin maju akan bergerak ke arah sistem ekonomi liberal. Sementara itu, kebersamaan dengan perkembangan sistem ekonomi, diperlukan pula adanya reformasi politik, yang dalam hal ini berarti akan menuju ke arah sistem politik demokrasi.
Hubungan antara pembangunan ekonomi dan pembangunan di bidang politik ini juga dijelaskan dalam teori Rostow dalam bukunya “Stages of Economic Growth” (Rostrow, 1966). Rostow menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi negara dapat terhambat ketika pertumbuhan tersebut tidak ditopang nilai-nilai sosial-budaya yang rasional, termasuk nilai politik.
Rostow yang mengungkapkan adanya tahapan dalam masyarakat, yang dimulai dari “tahap tradisional”, menegaskan bahwa keberadaan nilai rasionalitas, perkembangan teknologi dari tahap tradisional menuju ke tahap selanjutnya dalam pertumbuhan ekonomi akan terhambat.
Kemudian, pada tahap pertumbuhan masyarakat selanjutnya, yakni tahap pra-kondisi untuk tinggal landas, hambatan pertumbuhan ekonomi masyaraka dapat dilepas dengan terbentuknya nation-states Yang dibangun melalui jalan politi. Dari sini, jelas terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi akan berjalan beriringan dengan pembangunan politik suatu masyarakat.
Menurut Rostow, diterangkan bahwa pembangunan di bidang ekonomi akan selalu membutuhkan dorongan dari pembangunan di bidang lain. Semisal untuk bisa menuju tahap “tinggal landas” menuju masyarakat ekonomi modern, dibutuhkan adanya peningkatan rasio investasi, serta sistem politik-sosial-budaya yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi ini terus berlanjut.


Anggota:
1. Merselino Adimas W. (24218093)
2. Pahala Juniver Nicolas (25218527)
3. Rifky Misbacul Zaman (26218147)


Daftar Pustaka
1. https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-fungsi-dan-macam-macam-sistem-ekonomi/
2. http://zonaekis.com/pengertian-sistem-dan-sistem-ekonomi/
3. https://portal-ilmu.com/hubungan-sistem-ekonomi-dengan-ideologi/