Istilah-Istilah Umum
Inflasi
inflasi diartikan sebagai kenaikan harga
secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari
satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu
meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari
inflasi disebut deflasi.
Revaluasi
Revaluasi adalah suatu kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan nilai mata uang dalam
negeri (Rupiah) terhadap mata uang asing. Revaluasi bisa terjadi karena adanya
kebijakan pemerintah untuk memperbaiki perekonomian. Dengan kata lain, ada
intervensi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga nilai mata uang dalam
negeri tetap stabil.
Devisa
Umum
Devisa adalah kumpulan valuta asing
yang digunakan untuk membiayai berbagai transaksi perdagangan internasional.
Devisa sendiri terdiri dari valuta asing atau mata uang yang ditetapkan sebagai
mata uang dunia.
Valuta
asing
Valuta asing merupakan mata uang yang
diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima sebagai alat pembayaran dalam
perdagangan internasional. Valuta asing yang banyak dipakai biasanya merupakan
mata uang suatu negara yang memiliki peranan ataupun kendali yang cukup besar
dalam sistem perekonomian di seluruh dunia. Di seluruh dunia sendiri, valuta
asing yang paling banyak digunakan adalah Dollar.
Apakah Inflasi Selalu Merugikan?
Dalam kenyataannya, para ekonom
umumnya berpendapat bahwa beberapa inflasi adalah hal yang baik. Tingkat
inflasi yang sehat dianggap sekitar 2-3% per tahun. Tujuannya adalah inflasi
yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen, atau CPI akan melebihi
pertumbuhan ekonomi yang mendasarinya jika diukur dengan Produk Domestik Bruto,
atau PDB dengan jumlah yang kecil per tahun.
Tingkat inflasi yang sehat dianggap
positif karena menghasilkan peningkatan upah dan profitabilitas perusahaan dan
membuat modal mengalir dalam ekonomi yang terus tumbuh. Selama segala
sesuatunya bergerak relatif positif, inflasi tidak akan merugikan.
Cara lain untuk melihat sejumlah
kecil inflasi adalah bahwa ia mendorong konsumsi. Misalnya, jika Anda ingin
membeli barang tertentu, dan tahu bahwa harganya akan naik 2-3% dalam setahun,
Anda akan terdorong untuk membelinya sekarang. Dengan demikian, inflasi dapat
mendorong konsumsi yang pada gilirannya dapat lebih merangsang ekonomi dan
menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
5 Faktor yang Mempengaruhi
Investasi
1. Tingkat
Balik Modal
Tingkat
balik modal menjadi perhitungan utama bagi para investor dalam menginvestasikan
uangnya. Apabila hasil investasi lebih kecil dari investasinya, maka mereka
akan merugi dan menurunkan minat mereka dalam berinvestasi
2. Tingkat
Keuntungan
Tingkat
keuntungan merupakan perhitungan utama setelah tingkat balik modal . Apabila tingkat
keuntungan lebih besar, akan meningkatkan minat investor dalam menginvestasikan
uangnya.
3. Tigkat
Suku Bunga
Patut
disadari bahwa biaya untuk melakukan investasi sangatlah besar sehingga
kebanyakan dari penanam modal meminjam uang dari institusi keuangan (bank).
Namun, di atas peminjaman uang tersebut, bank-bank juga menetapkan bunga
sebagai balas jasa perusahaan karena menggunakan jasa peminjaman bank tersebut.
Apabila tingkat suku bunga meningkat, maka tingkat investasi dari perusahaan
akan menurun. Begitupula sebaliknya, apabila tingkat suku bunga menurun maka
tingkat investasi akan menurun.
4. Tingkat
Pendapatan Nasional
Tingkat pendapatan nasional yang meningkat akan
meningkatkan minat masyarakat dalam membeli barang/jasa. Apabila pendapatan
nasional meningkat, maka para investor akan meningkatkan investasinya dalam
memproduksi barang/jasa.
5. Ramalan
mengenai keadaan ekonomi di masa depan
Ramalan
mengenai masa depan menjadi faktor yang mewakili keempat faktor diatas. Ramalan
mengenai masa depan akan menjadi patokan bagi investor dalam menentukan tingkat
investasi mereka di beberapa waktu kedepan.
Kemiskinan dan Garis Kemiskinan
Kemiskinan adalah
suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya
seperti pangan, sandang, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan yang layak.
Secara kuantitatif, kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana taraf hidup
manusia serba kekurangan atau “tidak memiliki harta beda. Sedangkan secara
kualitati, pengertian kemiskinan adalah keadaan hidup manusia yang tidak layak.
Garis
kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat
minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk
memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara.
Penyebab Kemiskinian
1. Laju
Pertumbuhan Penduduk
2. Tingkat
Pengangguran Tnggi
3. Tingkat
Pendidikan rendah
4. Bencana
alam
5. Distribusi
yang tidak merata
Dampak Kemiskinan
1. Kriminalitas
meningkat
2. Angka
kematian yang tinggi
3. Akses
pendidikan tertutup
4. Pengangguran
semakin meningkat
5. Munculnya
konflik dalam masyarakat
DAFTAR
PUSTAKA
Sukirno, Sadono. 2012. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.
Jakarta : Raja Grafindo Persada (Rajawali Perss).